Kudus Pelopori Penguatan Berpikir Komputasional Sejak Dini
jatengposnews.com, KUDUS-Kabupaten Kudus menjadi salah satu daerah yang serius menerapkan pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial (KKA) sejak usia dini, melalui program Berpikir Komputasional. Dibuktikan dengan dilaksanakannya Festival dan Lomba Berpikir Komputasional, di Pendopo Kabupaten Kudus pada Minggu (27/07).
Diketahui, Festival dan Lomba Berpikir Komputasional ini diikuti lebih dari 250 siswa dari belasan sekolah dasar di Kabupaten Kudus. even ini menjadi ajang menunjukkan kreativitas dan pemecahan masalah mereka. Mulai dari merakit robot bertema Sustainable Development Goals (SDGs) dan membuat animasi di Scratch dengan block coding.
Selain itu, tantangan unplugged seperti menyusun algoritma penunjuk jalan, mengikuti instruksi gerakan dengan loop, menyortir koin, dan menyelesaikan pola, seluruh kegiatan berlangsung dengan penuh semangat dan daya cipta.
Program berpikir komputasional sejalan dengan langkah strategis Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, dalam mendorong Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial.
Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris memberikan apresiasi kepada Bakti Pendidikan Djarum Foundation, atas dedikasinya dalam mendukung pengembangan dunia pendidikan di Kudus.
‘’Semoga inisiatif ini menjadi titik awal dari gerakan yang menjadikan Kudus pionir pembelajaran koding dan kecerdasan artifisial sejak usia dini,’’ ujar Sam’ani.
Sementara Deputi Direktur Program Bakti Pendidikan Djarum Foundation, Felicia Haninto menjelaskan, berpikir komputasional mulai diperkenalkan di Kudus pada 2023 melalui pendampingan bagi kepala sekolah dan guru dari 36 satuan PAUD, yang memberi manfaat bagi lebih dari 10.300 siswa.
‘’Inisiatif yang digagas oleh Bakti Pendidikan Djarum Foundation ini diperluas melalui kerja sama dengan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Kudus yang pada 2024 mendiseminasikan pelatihan kepada 160 guru TK, KB, SPS, dan Taman Pengasuhan Anak (TPA),’’ kata Dia.
Selain itu, turut berkolaborasi dengan Direktorat Guru PAUD dan Pendidikan Nonformal, untuk menyusun dan mengimplementasikan materi pelatihan berpikir komputasional bagi guru PAUD di berbagai daerah Indonesia.
Sejak akhir 2024, program penguatan berpikir komputasional diperluas ke 11 SD/MI dan menjangkau lebih dari 4.900 siswa penerima manfaat. Dalam waktu dua bulan, skor rata-rata siswa kelas 4 sampai 6 dalam tes BEBRAS.
‘’Tes BEBRAS adalah sebuah inisiatif internasional yang mengukur keterampilan Computational Thinking yang telah meningkat 62 persn dari skor awal,’’ kata Dia. (han)
Posting Komentar untuk "Kudus Pelopori Penguatan Berpikir Komputasional Sejak Dini"
Posting Komentar