Kepala BPJS Kesehatan Cabang Pati pastikan Verifikasi Wajah hanya 3 detik melalui FRISTA

 

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Pati Wahyu Giyanto, implementasikan teknologi Face Recognition BPJS Kesehatan (FRISTA) 

Pati– BPJS Kesehatan terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas layanan bagi peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Salah satu terobosan inovatif yang telah diimplementasikan adalah penggunaan teknologi Face Recognition BPJS Kesehatan (FRISTA) untuk mempercepat proses pendaftaran dan verifikasi identitas peserta JKN di fasilitas kesehatan tingkat lanjut. Dengan teknologi ini, peserta JKN kini hanya membutuhkan waktu 3 detik untuk melakukan verifikasi wajah, yang menjadikan pelayanan pendaftaran jauh lebih cepat, efisien, dan aman.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Pati Wahyu Giyanto, 3 Hari yang lalu turun langsung ke rumah sakit Soewondo dan Fastabiq Pati guna memastikan face recognition telah diimplementasikan dan dimanfaatkan oleh peserta JKN.

Dalam Kunjungannya, Wahyu mencoba melakukan perekaman wajah di kedua rumah sakit tersebut dengan menggunakan face recognition, alhasil waktu yang dibutuhkan saat melakukan verifikasi wajah tidak lebih dari 3 detik.

“Kami menyadari bahwa waktu sangat berharga bagi peserta, apalagi di tengah situasi darurat atau ketika kondisi kesehatan membutuhkan penanganan segera. Dengan teknologi face recognition, peserta hanya perlu berdiri di depan kamera, dan dalam hitungan detik, identitas mereka langsung terverifikasi,” ungkap Wahyu.

Sebelumnya, proses verifikasi peserta JKN di fasilitas kesehatan menggunakan fingerprint atau yang lebih dikenal dengan sidik jari. Inovasi ini juga sangat bagus, tetapi terkadang terkendala dengan sidik jari dari peserta yang berubah atau tidak terdekti  dikarenakan usia, sehingga proses verifikasi data peserta terkadang menjadi lama.

“Face Recognition jauh lebih cepat dan akurat dalam memverifikasi data pasien. Dengan hanya 3 detik, sistem kami dapat mengenali peserta melalui pemindaian wajah mereka. Ini tidak hanya mempercepat layanan, tetapi juga mengurangi kemungkinan kesalahan dalam verifikasi atau potensi penyalahgunaan identitas peserta,” tambah Wahyu.

Selain mempercepat proses pendaftaran, face recognition memiliki peran penting dalam meningkatkan keamanan layanan Program JKN. Dalam beberapa kasus, ditemukan adanya penyalahgunaan kepesertaan JKN oleh pihak yang tidak berhak. Teknologi face recognition memastikan bahwa hanya peserta yang terdaftar dengan wajah yang sesuai di sistem yang bisa menggunakan layanan kesehatan. Ini mengurangi risiko kecurangan atau fraud dalam pelayanan JKN.

"Kami tidak hanya fokus pada kemudahan akses, tetapi juga ingin memastikan bahwa pelayanan yang diberikan adalah untuk peserta yang sah. Teknologi ini membantu kami meminimalisir potensi kecurangan yang selama ini menjadi salah satu tantangan di lapangan," ujar Wahyu lebih lanjut.

Implementasi teknologi face recognition telah dilakukan di semua fasilitas kesehatan tingkat lanjut di wilayah Kabupaten Pati. Hasilnya menunjukkan bahwa peserta JKN merasa lebih nyaman dengan sistem baru ini. Elia Puji Astuti, salah satu pasien peserta JKN di RS Fastabiq menyampaikan pengalamannya,

“Hari ini saya datang ke rumah sakit untuk kontrol penyakit saya, tadi saat verifikasi wajah di depan sangat cepat. Kira – kira tadi 2 detik selesai dan tidak ada kendala apapun.”ungkap Puji.

Karni, pasien peserta JKN di RS Soewondo Pati juga menyampaikan pengalamannya saat melakukan perekaman wajah melalui face recognition.

“Saya datang ke RS Soewondo setelah mendapatkan rujukan dari puskesmas untuk berobat di poli dalam, tadi saya datang lalu diarahkan untuk perekaman wajah karna sekarang tidak memakai sidik jari lagi. Perekamannya tadi cepat dan tidak ada kendala, kurang lebih 3 detik selesai,”pungkasnya. 

Tak hanya peserta, Direktur rumah sakit Soewondo Pati dan Direktur RS Fastabiq Pati juga merespons positif terhadap penerapan sistem ini. Teknologi ini membantu mengurangi antrean panjang di pendaftaran dan meminimalkan terjadinya kesalahan penggunaan kepesertaan JKN untuk berobat.

"Penerapan teknologi ini membuat proses pelayanan lebih efisien. Kami sebagai penyedia layanan kesehatan merasa terbantu, karena dapat lebih fokus pada pelayanan medis daripada mengurusi urusan administratif yang berulang-ulang dan tidak valid," kata Hartotok, Direktur RSUD Soewondo Pati.

Hal yang sama disampaikan oleh Direktur RS Fastabiq Pati, Desatya Rossa Amygha. Ia menjelaskan bahwa di rumah sakit fastabiq lansung mengimplemtasikan FRISTA setelah mendapatkan insformasi dari Kepala BPJS Kesehatan Cabang Pati pada minggu pertama bulan ini.

“Langsung kami pasang dan implementasikan FRISTA setelah kami mendapat informasi itu, karna ini salah satu wujud komitmen kami dalam mendukung Program JKN dalam meningkatan mutu dan kualitas layanan menjadi jauh lebih cepat dan aman,”ungkapnya.

Inovasi teknologi face recognition yang diimplementasikan BPJS Kesehatan tidak hanya mempercepat proses verifikasi peserta, tetapi juga meningkatkan keamanan dan efisiensi pelayanan di fasilitas kesehatan.(*)

Posting Komentar untuk "Kepala BPJS Kesehatan Cabang Pati pastikan Verifikasi Wajah hanya 3 detik melalui FRISTA"