Jatengposnews.com Pati- Sudiman (44), peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) asal Desa Dermayu, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara, kembali merasakan betapa berharganya perlindungan kesehatan yang diberikan negara di tengah kondisi ekonomi yang serba sulit . Perjalanan panjang ia tempuh demi kesembuhan sang istri menjadi gambaran nyata bahwa JKN bukan hanya program, namun penopang harapan bagi keluarga kurang mampu.
Pada Selasa (9/12), Sudiman
menceritakan bahwa ia harus menempuh perjalanan sekitar satu setengah jam
menuju Kabupaten Pati untuk membawa istrinya mendapatkan pelayanan di Rumah
Sakit Islam Pati. Baginya, rumah sakit tersebut menjadi harapan besar karena
kondisi istrinya yang tengah berjuang melawan diabetes melitus dengan luka yang
cukup serius dan membutuhkan perawatan intensif hingga tindakan operasi.
Perjalanan jauh itu ia tempuh dengan penuh kecemasan, namun juga dengan harapan
besar.
“Saya datang dengan penuh
kecemasan, terutama ketika mengetahui bahwa hak rawat kelas 3 sedang penuh.
Saya khawatir kalau istri saya tidak bisa diterima, sementara jarak rumah kami
sangat jauh,” ungkap Sudiman dengan mata berkaca-kaca. Ia mengaku membayangkan
betapa beratnya jika harus kembali pulang, sementara kondisi istrinya sedang
kritis dan membutuhkan tindakan cepat.
Namun kecemasan itu seketika
mereda ketika pihak rumah sakit menunjukkan kepedulian dan respons cepat. Tanpa
menunda waktu, petugas menempatkan istrinya di ruang perawatan kelas 2 meski
hak rawatnya adalah kelas 3. Penempatan sementara tersebut diberikan agar
istrinya tetap mendapatkan perawatan intensif sambil menunggu ruang kelas
perawatan sesuai haknya tersedia. Bagi Sudiman, langkah itu bukan hanya solusi,
tetapi wujud nyata empati dan keberpihakan rumah sakit kepada pasien yang
membutuhkan pertolongan segera.
“Pelayanan di sini luar biasa.
Saya merasa sangat terbantu dan bersyukur karena istri saya langsung mendapatkan
tindakan dan perawatan tanpa dipersulit. Petugasnya ramah, cepat tanggap, dan
benar-benar memperhatikan kondisi kami,” ujar Sudiman penuh haru.
Melalui Program JKN, seluruh
tindakan medis, termasuk perawatan luka akibat diabetes melitus hingga operasi,
dapat ditanggung sepenuhnya.
“Bagi saya keberadaan JKN
sangat meringankan beban hidup, terlebih di tengah situasi ekonomi yang sulit
ini “ ungkapnya dengan senyum yang tersirat diwajahnya.
Ia menambahkan bahwa tanpa
JKN, ia tidak dapat membayangkan seberapa berat biaya yang harus ditanggung
keluarganya. Di saat-saat terendah, program ini hadir memberikan rasa tenang
dan kepastian bahwa negara tidak pernah meninggalkan masyarakat yang paling
membutuhkan.
“Bagi saya, Program JKN adalah jembatan harapan yang menjaga langkah mereka
menuju kesembuhan terlebih untuk istri saya yang saat ini sedang membutuhkan
perawatan khusus” jelasnya dengan sesekali ia menengok wajah istrinya yang
terpasang oksigen.
Kisah Sudiman menjadi potret
nyata bahwa Program JKN tidak hanya memberikan perlindungan kesehatan, tetapi
juga menghadirkan ketenangan, empati, dan harapan bagi masyarakat. Di tengah
segala keterbatasan, JKN terus memastikan bahwa setiap warga negara berhak
mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak. Program ini akan terus menjadi
penyemangat dan pendamping masyarakat dalam setiap langkah menuju kehidupan
yang lebih sehat dan bermartabat.(*)

Posting Komentar