PAUD Cerdas Bergerak Ajak Ribuan Anak Bangun Budaya Aktif Sejak Dini

Suasana kegiatan PAUD Cerdas Bergerak, GOR Djarum Arena, Kaliputu Kudus, Jum’at-Minggu (5-7/12). FOTO ISTIMEWA

JATENGPOSNEWS.COM, KUDUS-Di tengah tren rendahnya aktivitas fisik anak di Indonesia, PAUD Cerdas Bergerak kembali hadir di Kabupaten Kudus untuk kedua kalinya. Kegiatan yang digelar Jum’at-Minggu (5-7/12) itu, mengajak ribuan anak dan orang tua dari 15 satuan PAUD untuk berkolaborasi membangun budaya gerak aktif sejak usia dini. 

Diketahui, berdasarkan laporan nasional menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia yang berusia di atas 10 tahun, kurang melakukan aktivitas fisik. Kondisi ini diperkuat oleh survei Organisation for Economic Co-Operation and Development (OECD) di Kabupaten Kudus, yang menemukan bahwa 55% remaja usia 15 tahun hanya berolahraga sekali seminggu. Bahkan tidak sama sekali. Angka tertinggi dibandingakan dengan 14 kota global lainnya yang disurvei. 

“Selain belajar bersama guru di sekolah, stimulasi fisik motorik juga salah satu wujud nyata cinta dan perhatian kita untuk anak-anak. Para ibu dan bapak juga harus menjadi lini terdepan, dalam membantu tumbuh kembang anak,’’ ujar Bunda PAUD Kudus, Endhah Endhayani Sam'ani Intakoris, di GOR Djarum Arena, Kaliputu Kudus, Jumat (5/12).

Deputy Program Director Bakti Pendidikan Djarum Foundation, Felicia Hanitio mengatakan, berangkat dari urgensi rendahnya aktivitas fisik anak, Bakti Pendidikan Djarum Foundation meluncurkan program Penguatan Stimulasi Fisik Motorik Anak Usia Dini pada 2024 untuk menumbuhkan budaya gerak melalui pelatihan, pendampingan, integrasi aktivitas fisik dalam rutinitas sekolah, serta kelas parenting.

“Berdasarkan hasil penelitian, anak yang aktif mengembangkan keterampilan fisik dan motoriknya, memiliki fondasi kuat untuk belajar dan tumbuh optimal. Kami ingin memastikan intervensi sejak usia dini dilakukan secara lebih terstruktur dan berkelanjutan,’’ ujarnya.

Menurutnya, intervensi dilakukan pertama kali di tahun 2024 dengan melibatkan 45 guru dan 659 peserta didik dari lima PAUD. Sementara di tahun 2025 program diperluas dengan melibatkan 100 guru dan 1.200 peserta didik dari 10 PAUD yang mulai didampingi sejak akhir Juni hingga awal Desember 2025.

Dari perjalanan dua tahun ini, hasil signifikan terlihat: kapasitas guru meningkat, partisipasi harian anak dalam aktivitas fisik bertambah, durasi bergerak naik dari rata-rata 1-2 jam menjadi minimal 3-4 jam per minggu. Dengan aktif bergerak, kemampuan fisik anak-anak pun perlahan meningkat, dari rata-rata sangat rendah menjadi sedang.

‘’Selain itu, kemampuan fisik juga meningkatkan kemampuan fokus belajar, kepercayaan diri dan mengasah kemampuan bekerja dalam tim,’’ tandasnya.

Kegiatan kali ini menghadirkan sekolah, guru, orang tua, dan seluruh mitra program untuk melihat dan mencoba langsung beragam kegiatan fisik motorik yang sederhana namun menyenangkan bagi anak. Selain itu, peserta juga dapat melihat bagaimana program stimulasi fisik motorik ini diterapkan di masing-masing sekolah. (han)

 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama