TP PKK Kudus Siap Terjun Lindungan Perempuan Korban Kekerasan

Suasana sosialisasi Pencegahan Kekerasan terhadap Perempuan, Gedung B Lantai 1 Kabupaten Kudus, baru-baru ini.

jatengposnews.com, KUDUS-Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Kudus, Endhah Endhayani Sam’ani Intakoris menyatakan kesiapannya untuk terjun memberikan pendampingan terhadap perempuan yang menjadi korban tindak pidana kekerasan.

‘’TP PKK Kudus bakal ikut andil jika terjadi kekerasan siap membantu,’’ ujar Endhah, usai Sosialisasi Pencegahan Kekerasan terhadap Perempuan, Gedung B Lantai 1 Kabupaten Kudus, baru-baru ini.

Dikatakan Endhah, kasus kekerasan terhadap perempuan di Kabupaten Kudus masih marak terjadi. Sebagai upaya menekan peristiwa tersebut, Pemkab Kudus bakal berkolaborasi dengan stake holder yang ada. Termasuk Jaringan Perlindungan Perempuan dan Anak (JPPA) Kudus, penegak hukum dan masyarakat.

‘’Kekerasan terhadap perempuan bukan hanya masalah individu, tapi masalah bersama yang harus kita selesaikan bersama,’’ tegasnya.

Sementara itu, dalam sosialisasi yang diinisiasi Dinas Sosial P3AP2KB Kudus itu, Endhah menjelaskan kekerasan terhadap perempuan adalah setiap tindakan kekerasan berbasis gender yang berakibat, atau kemungkinan berakibat pada penderitaan fisik, seksual atau psikologis perempuan, pemaksaan atau perampasan kebebasan sewenang-wenang baik terjadi di umum maupun dalam kehidupan pribadi.

‘’Secara umum kekerasan dapat dirumuskan kekerasan yang terjadi dalam keluarga dan di masyarakat umum serta yang dilakukan oleh Negara,’’ kata Dia.

Sedang jenisnya, kekerasan fisik meliputi dipukul, dicakar, dibanting, ditendang, ditampar, diinjak, dan lainnya. Lalu untuk kekerasan psikis dilecehkan secara verbal, dipisahkan dari anak, diancam akan ditinggal pergi, diancam akan diceraikan, dilaraang menemui keluarga, bentakan yang menimbulkanrasa takut, dan lainnya.

‘’Adapun kekerasan seksual yaitu perkosaan, perbuatan cabul, pemaksaan pelacuran, dan sejenisnya,’’ ungkapnya.

Masih kata Endhah, adapun langkah mencegah kekerasan terhadap perempuan, yakni dengan mewujudkan keadilan gender mulai dari keluarga dan komunitas sekitar kita, dengan membangun pemahaman gender serta komunikasikan bersama. Lalu memberi pemahaman tentang akses yang sama dan setara.

‘’Serta meningkatkan partisipasi dan pengambilan keputusan oleh Perempuan dan semua pihak merasakan manfaat dari fasilitas dan sumber daya,’’ pungkasnya. (han)