Dua Ruang Kelas SDN 5 Ngembalrejo Memprihatinkan

Kondisi ruang kelas di lingkungan SDN 5 Ngembalrejo, Kecamatan Bae, cukup memprihatinkan dan butuh penanganan segera. 


jatengposnews.com, KUDUS-Murid Kelas II dan III SDN 5 Ngembalrejo, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, terpaksa belajar di ruang kelas dengan kondisi atap yang memprihatinkan. Pasalnya, kontruksi atap yang berbahan kayu sudah lapuk, dan sebagian sudah ambrol dan disangga kayu.

Sementara atap di ruang kelas III belum ambrol, tetapi plafon sudah miring. Meski demikian, dua ruang kelas ini masih digunakan untuk kegiatan pembelajaran hingga saat sekarang. Lantaran tidak ada ruang lain untuk kegiatan belajar mengajar.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SD 5 Ngembalrejo, Sumani menyebut, murid kelas II dan III terpaksa melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) dengan kondisi ruangan yang mengkhawatirkan.

‘’Murid-murid belajarnya di sebelah selatan (sebagian ruangan) karena mau bagaimana lagi, tidak ada ruangan lagi yang lebih nyaman. Semoga saja aman, kita pantau terus,’’ ungkap Sumani, Kamis (17/7).

Dijelaskan, kondisi atap yang lapuk sudah terjadi sejak lama. Bahkan sebelum dirinya menjabat sebagai Plt Kepala SDN 5 Ngembalrejo per 2024 lalu. Pengajuan rehab ke Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kudus bahkan sudah dilakukan dua kali selama 2024.

Kendati demikian, hingga saat ini belum ada respon perbaikan dari dinas terkait. Lantaran kegiatan pembelajaran di kelas tidak bisa ditunda, segala cara pun dilakukan untuk membuat kelas tetap dapat difungsikan, meski pun jauh dari kata aman.

‘’Dulu pernah mengajukan, tapi katanya ada yang lebih prioritas. Terakhir Maret 2025 lalu, katanya terlambat (mengajukan), jadinya diarahkan agar dapat DAK (Dana Alokasi Khusus) dari pemerintah pusat. Ini dalam proses pengajuan,’’ imbuhnya.

Diketahui, dua ruang kelas tersebut masih aktif difungsikan untuk kegiatan pembelajaran. Masing-masing kelas tersebut diisi enam murid. Selain dua ruang kelas tersebut, ruang kelas I juga perlu mendapatkan rehab karena atap yang lapuk. Lapangan sekolah pun butuh perhatian karena kerap tergenang banjir.

‘’Saat tergenang banjir saat hujan, lapangan jarang kita gunakan. Kalau ada apel dan pembacaan asmaul khusna, kita lakukan di teras ruang kelas. Olahraga juga kalau pas banjir,’’ tambahnya.

Terpisah, Kepala Disdikpora Kudus melalui Kabid Pendidikan Dasar, Anggun Nugroho menuturkan, perbaikan ruang kelas di SDN 5 Ngembalrejo diupayakan melalui dana pemeliharaan sekolah yang bersumber dari Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025.

‘’Tahun ini ada anggaran pemeliharaan di perubabahan APBD 2025, nanti yang SDN 5 Ngembalrejo kita masukkan di situ,’’ kata Anggun.

Diketahui, anggaran pemeliharaan sekolah dari perubahan APBD Tahun 2025 yang dikelola Disdikpora Kudus sebesar Rp 700 juta. Dana itu khusus sekolah-sekolah rusak yang membutuhkan penanganan dengan segera. (han)

Posting Komentar untuk "Dua Ruang Kelas SDN 5 Ngembalrejo Memprihatinkan"