JATENGPOSNEWS.COM, KUDUS-Sebanyak tiga arena pertandingan di Djarum Arena Kaliputi, Kudus, mulai disiapkan, untuk menggelar babak penyisihan cabang olahraga (Cabor) pencak silat, Jumat (17/10/2025)
Pertandingan dibuka dengan nomor tanding putra dan putri, yang menjadi awal dari persaingan sengit memperebutkan medali. Adapun, kategori seni atau jurus, hanya akan mempertandingkan satu nomor untuk masing-masing putra dan putri.
Kompetisi cabor pencak silat pada PON Bela Diri 2025, diawali dengan prosesi "Buka Gelanggang". Tradisi khas yang selalu mengiringi dimulainya setiap laga silat. Upacara ini menjadi simbol permohonan doa, agar seluruh rangkaian pertandingan berlangsung lancar dan semua pihak yang terlibat senantiasa diberi keselamatan.
Suasana khidmat terasa ketika prosesi diawali dengan atraksi silat menggunakan golok, kemudian dilanjutkan dengan penyerahan golok dari pesilat kepada Technical Delegate pencak silat PON Bela Diri Kudus 2025, Agung Nugroho, sebagai tanda secara resmi dibukanya gelanggang pertandingan.
Laga perdana pencak silat dibuka dengan kategori tanding, yang menampilkan persaingan di 16 kelas berbeda. Setiap kontingen dibatasi maksimal hanya dapat menurunkan 10 atlet, untuk menjaga keseimbangan dan kualitas jumlah peserta di setiap kelas.
Salah satu pesilat asal Gorontalo, Siti Khairani S. Mokoginta, mengaku telah melakukan perjalanan panjang hingga ke kawasan Djarum Arena Kudus. Tidak sendiri, dia didampingi pelatihnya, Dedy Punu, serta rekannya dari satu provinsi, Moh. Ruslan Usman, yang turun di kelas A Putra.
Dengan tekad bulat, Echa, sapaan, berambisi membawa pulang medali emas di kelas A Putri. Langkah awalnya berjalan mulus setelah mencatat kemenangan telak 33-0 atas Safira Irzan dari Papua Tengah di laga pembuka.
‘’Perjalanan yang cukup jauh, akhirnya terbayar dengan menang besar di pertandingan pertama. Semoga bisa terus melaju sampai meraih emas,’’ ungkap peraih juara tiga Seleknas Kejuaraan Dunia Pencak Silat 2024 di Semarang itu.
Serupa, pesilat muda Steivy Maleke juga menempuh perjalanan panjang dari ujung timur Indonesia. Terbang dari Manokwari bersama rombongan kontingen Papua Barat, transit di Sorong dan Makassar, sebelum akhirnya mendarat di Semarang.
Setibanya di Jawa Tengah, langsung melanjutkan perjalanan menuju Kudus, untuk bersiap menghadapi ajang multi-event ini. Steivy mengaku, tak sabar menyaksikan persaingan para pesilat terbaik nasional yang berlaga di Djarum Arena, sembari menunggu gilirannya bertanding pada Sabtu (18/10), dua hari setelah tiba di Kudus.
‘’Untuk Papua Barat, kami punya tekad yang sama, ingin menjadi juara, meraih sebanyak mungkin medali, dan pulang sebagai yang terbaik,” ujarnya, penuh semangat,’’ ungkapnya.
Diketahui, pada cabor Pencak Silat PON Bela Diri 2025, diikuti 271 pesilat dari berbagai daerah di Indonesia. Tingginya antusiasme dan komitmen daerah dalam mengembangkan olahraga ‘adu jurus’ andalan Indonesia, dalam meraih banyak medali SEA Games.
Babak pencak silat dijadwalkan berlangsung selama lima hari,
meliputi tahap penyisihan hingga final, dengan partai puncak sekaligus
penyerahan medali digelar pada Selasa (21/10) mendatang. (han)
Posting Komentar