Even Ke-15 yang menggandeng Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kudus ini, mengangkat tema ‘Estetika Tubuh Artistik’. Sedang total peserta sebanyak 42 kelompok teater pelajar dari jenjang SMP atau sederajat dan SMA atau sederajat.
Sebelumnya, seluruh kelompok teater pelajar ini telah melalui babak penyisihan, yang dilaksanakan tanggal 3 sampai 15 November 2025. Proses penilaiannya dilakukan oleh dua tim dewan juri yang dibagi berdasarkan jenjang pendidikan, yaitu tim juri tingkat SMP dan tim juri tingkat SMA.
Sementara Dewan juri tingkat SMP atau sederajat terdiri dari Wijayanto Franciosa, Luna Kharisma, dan Rudi Iteng, sementara dewan juri tingkat SMA atau sederajat melibatkan Yogi Swara Manitis Aji, Alfiyanto, dan Idham Ardi Nurcahyo.
‘’Festival Teater Pelajar adalah bentuk konsistensi dan kecintaan generasi muda pada seni pertunjukan teater, yang juga merupakan langkah penting bagi masa depan industri seni pertunjukan di Indonesia,’’ ungkap Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation, Renitasari Adrian.
Sambungnya, pelestarian dan kemajuan seni teater di Indonesia, tidak dapat dilaksanakan jika tidak ada dedikasi dari para seniman-seniman panggung. Selain itu, regenerasi dari generasi muda yang memiliki kecintaan terhadap seni pertunjukan. FTP bukan sekadar panggung pertunjukan.
‘’Melainkan juga wadah bagi para pelajar untuk mengembangkan diri serta menginspirasi dan meningkatkan minat para pelajar lainnya untuk turut serta dalam mengembangkan diri di dunia teater,” imbuhnya.
Sementara Aktor dan Pembina Teater Djarum, Wijayanto Franciosa, menyebut melalui tema Estetika Tubuh Artistik, FTP XV mengajak para peserta untuk menggali, dan memaknai tubuh sebagai medium utama dalam pertunjukan teater. Baik sebagai ekspresi individu, maupun sebagai bagian dari kerja kolektif sebuah tim.
‘’Tema ini menekankan pentingnya kesadaran atas gerak, gestur, ritme, dan kehadiran tubuh di atas panggung sebagai elemen artistik yang membangun makna dan harmoni dalam sebuah pertunjukan,’’ ungkapnya.
Oleh karena itu, proses pelatihan dan pendampingan melalui rangkaian workshop dan coaching menjadi satu bagian penting, agar peserta dapat mengeksplorasi potensi tubuh secara lebih terarah, mendalam, dan kontekstual dalam proses penciptaan karya teater.
“Proses yang dijalani para peserta FTP tahun ini memperlihatkan tumbuhnya keberanian pelajar dalam mengolah tubuh sebagai bagian penting dari pertunjukan,’’ ungkapnya.
Diketahui, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Bakti Budaya Djarum Foundation bersama Titimangsa dan Teater Djarum juga menyelenggarakan Lokakarya Pelatih Pelajar atau Lokapijar yang merupakan program pendampingan dan rangkaian kegiatan menuju Festival Teater Pelajar XV.
Setelah melalui proses penjurian babak penyisihan yang ketat, para juri sepakat memilih kelompok teater yang terbaik untuk melaju ke babak final yang diselenggarakan pada 19 hingga 21 Desember 2025 di GOR Kaliputu - Djarum Arena 2, Kudus, Jawa Tengah.
Babak final ini juga akan dimeriahkan oleh penampilan bintang tamu Teater Lentera asal Jepara dan Titimangsa yang berkolaborasi dengan para alumni FTP tahun-tahun sebelumnya yang turut menambah kemeriahan acara.
Malam final pertama yang berlangsung, Jumat, 19 Desember menampilkan, Teater Bobot - SMP 1 Kudus, Teater Sage - SMA 1 Gebog dan Teater Spero - SMP 2 Kudus. lalu malam final kedua, Sabtu, 20 Desember menampilkan, Teater Patas - SNA 1 Bae, Teater Lembah Manah - MTs 1 Kudus, Teater Abong - SMA 1 Bae dan Teater Queen Bee - Mts Mu’alimat NU.
Sedangkan malam
final ketiga, Minggu, 21 Desember menampilkan Teater Dejavu - SMK Tamansiswa
dan Teater Jasmine - SMP 1 Jati. (han)


Posting Komentar