Cuaca Ekstrem, Banjir hingga Longsor Melanda Kudus

KUDUS-Hujan deras disertai angin kencang terjadi di Kabupaten Kudus sejak Senin (11/3) hingga Kamis (14/3) siang. Akibat cuaca ekstrem tersebut, sejumlah desa yang tersebar di beberapa kecamatan dilanda bencana alam. Seperti tanah longsor, banjir hingga puting beliung. Peristiwa tersebut pun merusak sejumlah rumah warga hingga fasilitas publik.
Kasi Kegawatdaruratan dan Logistik pada BPBD Kabupaten Kudus, Ahmad Munaji mengatakan, akibat cuaca ektrem yang melanda Kudus sejak awal pekan ini, Desa Gribig, Kecamatan Gebog, Rabu (13/3) sekitar pukul 19.00-22.00 WIB dilanda longsor. Akibatnya, tanggul sungai di desa setempat ambrol. Selain itu, beberapa atap dan tembok rumah warga di wilayah Kecamatan Dawe rusak, setelah diterpa angin kencang.
‘’Rumah warga itu di Desa Cendono, Colo dan Kuwukan. Untuk kepastian jumlah rumah yang rusak masih dalam tahap perhitungan,’’ kata Munaji, Kamis siang.
Angin kencang, lanjutnya, juga menumbangkan beberapa pohon, seperti di Desa Gondosari, Rahtawu dan Kedungsari, Kecamatan Gebog. Kemudian di Desa Margorejo, Cendono, Kuwukan dan Puyoh, Kecamatan Dawe. Serta di Desa Banget, Kecamatan Kaliwungu.
‘’Sedang penanganan pohon tumbang, sampai saat ini yang belum teratasi di Desa Rahtawu. Lainnya sudah teratasi semua,’’ tandasnya.
Sementara soal banjir, Munaji mengungkapkan, akibat hujan deras sejak empat hari terakhir, debit air sungai di beberapa desa mengalami peningkatan. Sehingga terjadi limpas dan air sungai tersebut menggenangi pemukiman warga. Hal itu seperti yang terjadi di Desa Kesambi, Temulus dan Mejobo, Kecamatan Mejobo. Kemudian Desa Tumpangkrasak dan Ngembalrejo, Kecamatan Jati.
‘’Selain itu, Desa Tenggeles dan Pladen, Kecamatan Jekulo, Desa Prambatan Lor dan Setrokalangan, Kecamatan Kaliwungu dan Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati,’’ kata Munaji.
Dampak dari limpasan air sungai itu, lanjutnya, untuk sementara di wilayah Kecamatan Mejobo, di Desa Kesambi yang terdampak tercatat sekitar 2.081 jiwa dari 633 kartu keluarga (KK) warga RW 08-10, dan 1.709 jiwa dari 636 KK warga RW 05-07. Lalu di Desa Mejobo yang terdampak 200 KK, Golantepus 150 KK, Tenggeles 150 KK, Kirig 200 KK, dan di Desa Temulus 50 KK.
‘’Ketinggian air di dalam pemukiman di wilayah Kecamatan Mejobo bervariasi, dari 5-20 sentimeter,’’ ungkapnya.
Masih kata Munaji, sementara dampak limpasan sungai di wilayah Kaliwungu, di Desa Setrokalangan di Dukuh Karangturi untuk saat ini hanya akses jalan yang tergenang dengan ketinggian air 5-20 sentimeter. Sedang di Dukuh Setro yang terdampak 50 KK, dan 5 rumah warga diantaranya kemasukan air.
‘’Tapi untuk akses jalan masih bisa dilewati,’’ ungkap Munaji.
Kemudian di wilayah Kecamatan Jati, Dukuh Tanggulangin Desa Jati Wetan, akses jalan tergenang air setinggi 5-30 sentimeter. Akibatnya, 600 KK terdampak dan 60 KK diantnaranya rumahnya kemasukan air. Genangan air itu mulai masuk sejak Selasa pagi sekitar pukul 05.30 WIB. Sedang di Dukuh Badong, Desa Tumpangkrasak, yang terdampak 120 KK.
‘’Sementara di wilayah Kecamatan Jekulo, yang terdampak limpasan air sungai yakni dari Sungai Jawik yaitu Desa Pladen dan berdampak pada 120 KK,’’ ungkap Munaji. (han)
Posting Komentar untuk "Cuaca Ekstrem, Banjir hingga Longsor Melanda Kudus "
Posting Komentar