Guru PAUD Lintas Pulau Dilatih jadi Pelatih Berpikir Komputasional

Direktur Guru PAUD dan PNF pada Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Suparto didampingi Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris, membuka Pelatihan Calon Pelatih dalam Implementasi Berpikir Komputasional di PAUD.

 

JATENGPOSNEWS.COM, KUDUS-Puluhan calon pelatih jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dari 15 provinsi di Indonesia, mulai mengikuti program “Pelatihan Calon Pelatih dalam Implementasi Berpikir Komputasional di PAUD”, yang berlangsung sejak Senin-Jumat (27-31/10) mendatang.

Dalam pelatihan itu, akan mendalami konsep berpikir komputasional dan implementasinya, yang sejalan dengan langkah strategis Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah dalam mendorong Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial (KKA). 

‘’Pembelajaran koding dan kecerdasan artifisial bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan mendasar dalam menyiapkan generasi muda menghadapi tantangan masa depan,’’ ungkap Direktur Guru PAUD dan Pendidikan Non-Formal (PNF) pada Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Suparto, di Kudus (27/10).

Menurutnya, peran guru PAUD sangat strategis untuk menanamkan fondasi berpikir komputasional sejak dini. Kemampuan berpikir logis, sistematis, dan kreatif, yang menjadi dasar untuk memecahkan masalah kompleks di berbagai bidang.

 ‘’Karena itu, pengembangan kapasitas guru dalam implementasi berpikir komputasional menjadi program prioritas kami,” tegasnya.

Diketahui, pelatihan ini melibatkan delapan guru PAUD dari Kabupaten Kudus dan Sumbawa Barat. Dua daerah tersebut yang telah lebih dulu konsisten mengembangkan, dan mengimplementasikan berpikir komputasional pada jenjang PAUD.

Sejak 2023, lebih dari 700 kepala sekolah dan guru dari 211 satuan PAUD, telah mengintegrasikan berpikir komputasional dalam pembelajaran sehari-hari, melalui pendampingan dari Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) dan Pusat Belajar Guru (PBG) Kudus yang didukung oleh Bakti Pendidikan Djarum Foundation.

Sementara itu di Kabupaten Sumbawa Barat, pendekatan berpikir komputasional telah diterapkan oleh 135 guru dan kepala sekolah dari 29 satuan PAUD yang difasilitasi oleh PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) sejak tahun 2023.

Sementara Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris mengapresiasi inisiatif program pelatihan untuk pelatih ini yang terselenggara di Kudus, dan diharapkan dapat memberi manfaat lebih luas ke berbagai daerah lainnya di Indonesia.

‘’Semoga dengan pelatihan ini, guru-guru di Kabupaten Sumbawa Barat bisa berkolaborasi dengan guru-guru dari Kabupaten Kudus. Sehingga pelatihan ini menjadi bekal para guru PAUD dari daerah lainnya, untuk mengajarkan anak-anak tentang menerapkan cara berpikir komputasional,’’ ungkapnya.

Terpisah, Deputy Program Director Bakti Pendidikan Djarum Foundation, Felicia Hanitio berharap, pelatihan ini bisa membantu meluruskan miskonsepsi, bahwa Berpikir Komputasional adalah kurikulum atau kegiatan baru. Melainkan proses berpikir terstruktur yang dibangun lewat kegiatan sehari-hari, sesederhana pembiasaan cuci tangan atau bermain lompat karet. 

‘’Yang menjadi pembedanya adalah cara guru memberikan contoh dan pertanyaan pemantik untuk membangun cara berpikir anak dalam suatu kegiatan,’’ (han)

Posting Komentar untuk "Guru PAUD Lintas Pulau Dilatih jadi Pelatih Berpikir Komputasional"