Perempuan Asal Kudus Sukses Meraih Gelar Doktor di Usia 28 Tahun

Fatkhiyatus Sa’adah (tengah) menunjukkan ijazah doktornya dengan IPK sempurna 4.00 dan predikat cumlaude, usai menempuh kuliah selama 2 tahun 5 bulan 28 hari.

jatengposnews.com, SEMARANG-Kabar membanggakan datang dari Universitas Diponegoro (UNDIP). Seorang perempuan muda asal Kabupaten Kudus, Fatkhiyatus Sa’adah, resmi menyandang gelar doktor di usia 28 tahun pada bidang akademik dari Program Doktor Ilmu Lingkungan. Setelah menempuh masa kuliah 2 tahun 5 bulan 28 hari. 

Dalam disertasinyam membahas soal solusi pengolahan limbah obat (farmasi), terutama antibiotik, dengan teknologi ramah lingkungan berbasis Bismut oksida. Teknologi ini dinilai efektif dan aman bagi lingkungan. Penelitiannya juga mengungkap bahwa metode tersebut bisa digunakan berulang kali, jadi lebih hemat dan berkelanjutan.

Di tengah kesibukannya sebagai istri dan ibu dari satu anak, ia tetap bisa produktif di dunia riset. Dia pun berhasil mengantongi beberapa penghargaan, seperti 8 publikasi internasional di jurnal-jurnal ternama, 2 paten sederhana dari hasil inovasinya, serta kesempatan emas mengikuti program riset internasional, di National Taiwan University of Science and Technology, Taiwan pada 2024 lalu.

Perempuan berhijab ini juga merupakan penerima beasiswa PMDSU dari Kementerian Ristek Dikti, yang ditujukan untuk sarjana unggul agar bisa langsung lanjut S2 dan S3 secara terpadu. Ia menyelesaikan studi doktoralnya dengan IPK sempurna 4.00 dan predikat cumlaude.

Dalam sidang terbuka yang digelar di Sekolah Pascasarjana UNDIP, Fatkhiya diuji oleh sejumlah profesor dan doktor dari UNDIP serta seorang penguji eksternal dari UNNES. Ia sukses menjawab semua pertanyaan dengan meyakinkan.

“Saya berharap penelitian ini bisa bermanfaat untuk pengembangan teknologi pengolahan limbah farmasi di Indonesia. Dan semoga bisa memotivasi perempuan muda lainnya untuk terus semangat menempuh pendidikan tinggi,” ujarnya setelah sidang.

Kisah Fatkhiya ini, membuktikan bahwa perempuan muda juga bisa bersinar di dunia akademik. Punya keluarga, aktif meneliti, dan tetap berprestasi. (*)