MGMP Matematika SMP Kabupaten Kudus Ikuti Lokakarya Numerasi UNY

 

FOTO BERSAMA : Sebanyak 30 guru matematika yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Matematika SMP di Kabupaten Kudus di Ruang Multimedia SMP Negeri 1 Mejobo, Kudus.

Jatengposnews.com KUDUS - Sebanyak 30 guru matematika yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Matematika SMP di Kabupaten Kudus, Rabu (6/8) mengikuti lokakarya numerasi di Ruang Multimedia SMP Negeri 1 Mejobo dengan antusias. 

Lokakarya Modul Ajar dan Lembar Kerja Kemampuan Numerasi, yang digelar oleh tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) tersebut bertujuan menghasilkan strategi dan perangkat pembelajaran yang mampu menumbuhkan kemampuan numerasi siswa dengan mengoptimalkan kapasitas kognitif , sehingga pembelajaran menjadi mudah dan menyenangkan serta mengarah terjadinya deep learning.

Ketua Tim Pengabdian kepada Masyarakat UNY, Endah Retnowati, Ph.D., menyampaikan kegiatan ini merupakan bagian dari pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi. Para peneliti bidang ini tergabung dalam Pusat Unggulan Institusi yang bernama Indonesian Center for Cognitive Load Research (ICCLR). 

Koordinator MGMP Matematika SMP Kabupaten Kudus, Sutrisno, S.Pd. menyampaikan apresiasi dan senang sekali bahwa UNY berkenan mengisi acara lokakarya untuk guru-guru matematika di Kabupaten Kudus. Lokakarya sekaligus menjadi momen pertama untuk pengurus MGMP baru yang diketuai oleh Bapak Nur Choliq, M.Pd. 

Peserta mengikuti tiga sesi materi yang disampaikan oleh tim PkM UNY yang berjumlah tiga orang dosen dan lima orang mahasiswa yang berpengalaman di bidang pendidikan matematika.

Endah Retnowati, Ph.D.

Sesi pertama dibawakan oleh Endah Retnowati, Ph.D., dengan topik Pembelajaran Numerasi Berbasis Worked Example. Ia menjelaskan bahwa strategi pemberian contoh terstruktur dapat membantu siswa menguasai konsep lebih cepat sekaligus mengurangi beban kognitif. “Worked example adalah sebuah strategi agar siswa mau melatih otaknya dengan mandiri” ujarnya sambil menunjukkan contoh penerapannya pada materi matematika SMP. 

Strategi ini sesuai dengan filosofi Ki Hadjar Dewantoro bahwa belajar berkembang dengan niteni, niroke, dan nambahi.

Nila Mareta Murdiyani, M.Sc.

Sesi kedua oleh Nila Mareta Murdiyani, M.Sc., mengajak peserta menganalisis soal-soal numerasi SMP, mengidentifikasi kesalahan umum siswa, dan membahas strategi scaffolding yang tepat. 

Dr. Syarifah Inayati, M.Sc.

Sesi ketiga dipandu oleh Dr. Syarifah Inayati, M.Sc. yang membawakan materi Kajian Numerasi Topik Statistika. Ia mengajak peserta menelaah konsep dan penerapan statistika dalam konteks pembelajaran numerasi, mulai dari pengumpulan data, pengolahan, hingga interpretasi hasil.

Sesi praktik menjadi momen interaktif ketika guru-guru mencoba langsung modul ajar numerasi untuk diidentifikasi, dievaluasi, dan dikembangkan. Diskusi berlangsung aktif, dan banyak peserta mengaku mendapatkan wawasan baru. “Materinya padat dan aplikatif. Saya jadi tahu bagaimana membuat perangkat ajar numerasi yang bukan hanya bagus di atas kertas, tetapi juga menarik dan efektif di kelas,” ungkap salah satu guru peserta.

Lokakarya ini tidak hanya menghasilkan modul ajar dan lembar kerja pembelajaran  numerasi, yang dapat langsung digunakan di sekolah, tetapi juga mempererat sinergi antara komunitas guru matematika dalam MGMP dan peneliti dari UNY. (ade)