Konser Dangdut Jadul Gugah Nostalgia Pecinta Musik 70’an
jatengposnews.com, KUDUS-Suasana konser musik dangdut melayu era 70’an, berlangsung meriah di even PijarFest, yang digelar di kawasan wisata Pijar Park Kudus, Jumat (30/5) malam. Pengunjung pun terlihat antusias untuk bernostalgia, dengan mengenakan celana cutbray dan kemeja berkerah. Gaya pakaian itu ala pemuda di tahun 1970-1980an.
Alunan musik yang dibawakan grup Orkes Melayu (OM) Lorenza itu pun cukup menghipnotis para penonton. Semua pun berjoget ‘kalem’ larut dalam irama lagu yang dinyanyikan sang vokalis. Lagu-lagu yang dinyanyikan pun khusus keluaran era jaman dulu yakni sekitar tahun 70’an silam.
Seakan membangkitkan masa lampau, tidak sedikit kaum Gen Z yang terlihat ikut bergoyang dengan santai di konser tersebut. Bahkan Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris berserta istri serta sejumlah pejabat di Pemkab Kudus dan wakil rakyat di Kota Kretek, turut menggoyangkan badannya seperti kembali ke masa muda.
Dalam kesempatan itu, istri Bupati Kudus, Endhah Endhayani Sam’ani Intakoris duet bersama Etik Mehong dengan menyanyikan lagu berjudul ‘Madu dan Racun’. Sementara Bupati Sam’ani dan Owner Even PijarFest, Muhammad Antono, terlihat asik berjoget di atas panggung.
Disela-sela konser, Sam’ani pun terlihat nyawer sang vokalis dan pemain musik Om Lorenza. Aksi tersebut dibuntuti oleh sejumlah pejabat dan kepala desa yang hadir. Sebelum itu, dia pun menyempatkan menyapa para pengunjung PijarFest dan mengumumkan sayembara kategori pakaian terunik.
‘’Selamat menikmati musik kenangan bersama OM Lorenza. Semoga malam ini menjadi hiburan yang menyenangkan. Tidak hanya untuk warga Kudus, tapi juga dari daerah tetangga,’’ kata Dia.
Dalam sambutannya, Sam’ani pun mengakui jika telah menyukai lagu-lagu dangdut keluara 70’an tersebut. Bahkan makanan jaman dulu pun menyukai, dibanding makanan era modern. Maka dirinya berharap, waktu mendatang konser serupa bisa kembali di gelar di Kota Kretek.
Sementara itu, selama tampil di Pijar Fest, Om Lorenza membawakan sejumlah lagu jadul. Seperti ‘Singkong dan Keju’, ‘Cinta Sabun Mandi’, ‘Relakan Aku Memilih Dia’ dan ‘Tambal Ban’ yang dinyanyikan hingga dua kali. Namun yang terakhir, untuk mencari pemenang pemakaian kostum terunik.
Selama OM Lorenza tampil, banyak menggugah semangat nostalgia para penikmat musik lawas itu. Saat joget, pun tidak sedikit yang membawa aksesoris. Mulai dari radio klasik, koper jadul, ban bekas, kacamata besar, dasi, hingga ada yang nekat hanya melilitkan handuk sambil membawa gayung layaknya mau mandi.
Owner Even PijarFest, Antono yang juga memakai pakaian Elvis Presley menilai konser musik jadul yang digagasnya itu sukses besar. Mengingat tiket yang dijual secara online sudah habis lebih dari 500 lembar. Sedang yang dijual secara langsung habis ratusan.
‘’Mereka datang tidak hanya dari Kudus, tetapi ada kota-kota tetangga seperti Jepara, Pati, Salatiga hingga Bojonegoro,’’ tuturnya.
Salah satu pengunjung, Rochim pun senang bisa datang langsung ke konser jadul tersebut. Warga Kecamatan Jati, Kudus, itu pun merasa puas bisa joget santai seperti saat muda dulu.
‘’Semoga kedepannya bisa digelar lagi konser musik seperti ini di Kudus,’’ ujarnya. (han)
Posting Komentar untuk "Konser Dangdut Jadul Gugah Nostalgia Pecinta Musik 70’an "
Posting Komentar